Divestasi Saham INCO ke Indonesia
Pemerintah Indonesia lewat Mining Industry Indonesia (MIND ID) akhirnya menguasai 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) per 7 Oktober 2020. [https://bit.ly/3lGMmA4]
MIND ID merupakan Holding Industri Pertambangan yang menaungi 5 perusahaan industri pertambangan Indonesia yakni PT Antam Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), dan PT Timah Tbk.
Nah, divestasi saham emiten dengan kode INCO tersebut berasal berasal dari pelepasan 14,9% saham Vale Canada Ltd. dan 5,1% saham Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. [https://bit.ly/33UxxDR]
Sebanyak 20% saham INCO yang kini dikuasai MIND ID terdiri dari 1,98 miliar lembar saham atau senilai 5,52 triliun. [https://bit.ly/34Q8JfG]
Sejak divestasi resmi diumumkan pada 7 Oktober 2020, saham INCO melesat hingga 21,8% pada penutupan perdagangan 14 Oktober 2020 menjadi Rp4.190 dibandingkan pada 7 Oktober 2020 senilai Rp3.440 per lembar.

Penjualan dan pengalihan saham INCO merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Amandemen Kontrak Karya antara INCO dengan Pemerintah Indonesia pada 17 Oktober 2014.
Berdasarkan amandemen tersebut, divestasi menjadi salah satu kewajiban yang harus dipenuhi INCO untuk melanjutkan operasinya di Indonesia setelah 2025.
Sekilas tentang INCO
kegiatan bisnis utama INCO adalah eksplorasi dan penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran nikel, beserta produk mineral terkait lainnya. [https://bit.ly/2GNCyFS]
Entitas induk langsung INCO yakni Vale Canada Ltd. dan entitas pengendali utama adalah Vale S.A., perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Brasil.
Vale merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. [https://bit.ly/33Wr5wn / https://bit.ly/3nOjYOj / https://bit.ly/34TGCMF / https://bit.ly/3lOekK7]

Divestasi Saham INCO Buka Jalan RI dalam ndustri Kendaraan Listrik?
Divestasi INCO yang akhirnya rampung bukan hanya membuat aset pemerintah di sektor strategis bertambah, tapi juga membuka jalan bagi rencana Kementerian BUMN membawa Indonesia masuk ke peta rantai pasokan industri kendaraan listrik global. [https://bit.ly/2STK7go]
Pasalnya, nikel merupakan komponen penting dalam pembuatan baterai lithium-ion yang digunakan sebagai sumber daya dalam sebagian besar kendaraan listrik.
Menteri BUMN Erick Thohir pada 8 Oktober 2020 mengatakan transaksi saham INCO menjadi bagian penting dalam penghiliran industri pertambangan nasional yang memiliki peran strategis dalam industri nikel global.
“Ini langkah bagus untuk memperkuat value chain di Indonesia serta pengembangan industri baterai untuk mobil listrik sebagai bagian proses transformasi sistem energi,” kata Erick Thohir.
Dengan dibukanya akses masuk ke INCO, MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir nikel Indonesia, baik untuk menjadi stainless steel maupun baterai kendaraan listrik.
Indonesia saat ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel terbesar dunia menurut laporan Mineral Commodity Summaries 2020.
Ekspor Nikel Disetop Dulu

Dalam laporan Mineral Commodity Summaries 2020 yang diterbitkan oleh Pusat Informasi Mineral Nasional Amerika Serikat (AS), muncul nama Indonesia dalam catatan terkait industri nikel global.
- Pemerintah Indonesia memutuskan memberlakukan larangan pengiriman langsung bijih nikel yang dimulai pada 1 Januari 2020 atau 2 tahun lebih awal dari pernyataan yang diumumkan sebelumnya.
- Padahal, larangan ekspor juga sempat berlaku pada 2014 sampai 2017. [https://bit.ly/2H4H0Q0]
- Kembalinya aturan pengetatan itu dinilai demi menghemat bijih nikel untuk diproses dalam negeri.
Hal ini kembali ditegaskan dalam kesempatan berbeda oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada 23 Juli 2020.
“Kita sekarang, pemerintah tidak buka ruang untuk ekspor nikel,” demikian kata Bahlil Lahadalia. [https://bit.ly/3lJdHl9 / https://bit.ly/3nHWUAK / https://bit.ly/3iR94ni]
Peta Jalan Pengembangan Industri
Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia

Produksi mobil dan sepeda motor yang termasuk dalam Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) ditargetkan masing-masing 10% pada 2020, sebelum meningkat menjadi 20% pada 2025.
Demi menggenjot hal tersebut, Bank Indonesia (BI) merelaksasi ketentuan uang muka kendaraan bermotor menjadi 0% khusus untuk mobil listrik per 1 Oktober 2020. [https://bit.ly/34UM3L9]
Selain itu, investasi pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) direncanakan mencapai Rp309 miliar untuk pembangunan 180 SPKLU pada 2020. Angkanya ditargetkan naik drastis hingga Rp12 triliun untuk membangun sekitar 7.000 unit SPKLU pada 2030.
Sementara pembangunan 4.000 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dengan nilai investasi Rp342 miliar direncanakan pada 2020. Dalam 15 tahun ke depan, angkanya diharapkan mampu meningkat jadi Rp1,92 triliun untuk membangun 22.500 unit SPBKLU. [https://bit.ly/310LEWj]
Realisasinya saat ini, ada 62 SPKLU per 5 Oktober 2020 dan SPBKLU baru diperkenalkan kepada publik per 31 Agustus 2020. [https://bit.ly/379uZUJ / https://bit.ly/310LEWj]
Proyek INCO ke Depan
INCO berencana mengembangkan 2 proyek penghiliran yakni smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah, dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. [https://bit.ly/317TqOu / https://bit.ly/2SQLU5M]
1. Bahodopi:
- Kerja sama dengan: Sumitomo Metal Mining
- Produk: Smelter nikel
- Proyeksi dana yang dibutuhkan: US$2,5 miliar
2. Pomalaa:
- Kerja sama dengan: — (Sumitomo juga?) [[https://bit.ly/3dqFqUM]
- Produk: Smelter feronikel
- Proyeksi dana yang dibutuhkan: Mencapai US$1,8 miliar
Keduanya akan menghasilkan produk olahan nikel kelas satu. Produk tersebut berbeda dengan nikel matte yang biasa diproduksi INCO melalui pabrik di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Umumnya, nikel matte hanya digunakan untuk industri baja anti-karat stainless steel. Sementara nikel kelas satu merupakan bahan baku produk premium seperti untuk baterai kendaraan listrik. [https://bit.ly/3iXrhj8]
Kepastian final investasi di dua proyek tersebut masih membutuhkan penyelesaian aspek teknis, perizinan, dan dokumen kunci, atau kemungkinan baru bisa dipastikan pada akhir 2020. [https://bit.ly/3jVO1Bu]
Produsen Baterai Lithium-Ion Global Masuk Indonesia?
CEO MIND ID Orias Petrus Moedak pada 13 Oktober 2020 mengatakan MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk. bersama PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) akan membuat perusahaan induk di bidang bisnis baterai untuk kendaraan bermotor listrik mulai dari sektor hulu ke hilir atau yang disebut Indonesia Battery Holding (IBH). [https://bit.ly/3lDxAdk]
Nilai investasi dari tambang nikel hingga menjadi baterai kotak itu diperkirakan mencapai US$12 miliar. [https://bit.ly/3nKxqmx]
Antam akan lebih berperan di hulu, intermediate ada Pertamina, dan hilir ada PLN. [https://bit.ly/3lKud4t]
Nantinya, akan dibentuk usaha patungan bersama mitra asing. Saat ini, tim pengembang proyek secara intensif tengah menyiapkan rencana kerja sama dengan calon mitra asing asal China dan Korea Selatan.
Sentimen ini membuat harga saham ANTM pada 14 Oktober 2020 meroket 24,83% menjadi Rp995 dibandingkan sehari sebelumnya Rp765 per lembar.

Sebenarnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada 15 September 2020 mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia sudah mendapat kesepakatan untuk membangun pabrik baterai lithium dengan LG Chem Ltd. dari Korea Selatan dan CATL atau Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. dari China. [https://bit.ly/33VL3Hu]
“Proposalnya sudah dibuat. Di samping itu, skala projek, timeline, sudah ada, investasi, insentif, semua sudah kita siapkan,” kata Luhut.
Luhut mengatakan Indonesia sudah bisa produksi baterai mobil listrik pada 2024. [https://bit.ly/3jWAWYp]
Tesla Pun Tertarik Investasi ke Indonesia?

Pemerintah Indonesia pun dikabarkan sedang dalam diskusi tahap awal dengan produsen kendaraan listrik asal AS yakni Tesla tentang potensi investasi di Asia Tenggara.
Pegawai Senior Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Ayodhia Kalake pada 5 Oktober 2020 menyebut Tesla telah menghubungi pihak Pemerintah Indonesia secara informal mengenai kemungkinan kerja sama tersebut. [https://bit.ly/3lHjd7W]
“Masih diskusi awal dan belum ada detailnya,” demikian katanya.
Pemerintah Indonesia konon masih memerlukan diskusi tambahan dengan Tesla dalam kesempatan mendatang.
‘Orang Luhut’ itu juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki sejumlah insentif untuk investasi di bidang kendaraan bermotor listrik.
Tesla sendiri juga tengah membangun gigafactory di China dan Jerman. [https://bit.ly/37bgyPE / https://bit.ly/2IuBWFx / https://bit.ly/2H2XgRE / https://bit.ly/377f8FY]
Sebelumnya, Elon Musk pada 22 Juli 2020 mendesak para penambang untuk memproduksi lebih banyak nikel serta menawarkan kontrak jangka panjang bagi mereka jika proses penambangan dilakukan secara efisien dan dengan cara yang peka terhadap lingkungan. [https://reut.rs/3dryeYD]
Tesla saat ini mendapatkan baterai nikel-kobalt-mangan (NCM) dari LG Chem dan baterai nikel-aluminium (NCA) dari Panasonic Corp. Tesla pun menggunakan teknologi baterai milik CATL. [https://bit.ly/33THBgz]
Mungkinkah proses ‘PDKT’ dengan Indonesia merupakan sinyal bahwa Tesla bakal melakukan hal serupa seperti di China dan Jerman?