Saya sudah beberapa kali melihat nama Acid Pauli di berbagai channel YouTube. Namun baru Sabtu (1/6/2019) malam menjelang kepulangan ke rumah orang tua saya, namanya kembali muncul dan berhasil mencuri perhatian.
Kali ini dia tampil di Cercle, tepatnya di Temple of Garni, Armenia. Saya pertama kali mendengar mix set nan menggelegar ini pada waktu sekarang, ketika tengah berada di kereta sambil membaca novel penuh misteri yang tak tertebak arahnya berjudul ‘Kronik Burung Pegas’ karya Haruki Murakami.
Set yang dibangun Acid Pauli tak dapat diprediksi sama sekali karena nuansa yang dibangun melampaui tekno mainstream. Kondisi yang sama juga saya temui saat membaca karya Murakami.
Jujur, ini adalah pengalaman pertama saya membaca karya pengarang asal Jepang itu. Pada waktu-waktu sebelumnya saya tak terlalu menghiraukannya hingga sinopsis berbau endorse pada ‘Kronik Burung Pegas’ merubah segalanya.
Saran saya, coba tamatkan karya Murakami yang ini sambil berulangkali menyemak aksi berdurasi kurang lebih 100 menit dari Acid Pauli di Cercle.
