Screening of Bellingcat – Truth in a Post Truth World in Limerick, Ireland on October 23rd, followed by a panel discussing the film, details here:https://t.co/L5eBAB3CcK pic.twitter.com/tBrARd5jYL
— Bellingcat (@bellingcat) October 17, 2019
Kabar gembira hari ini. Sumbubotol.com mengucapkan selamat kepada Submarine Amsterdam yang berhasil menyabet piala International Emmy Awards 2019 dalam kategori dokumenter, dan Bellingcat.com yang kian tenar karena menjadi objek dalam film dokumenter ini.
Film yang dibuat oleh Submarine berjudul Bellingcat – Truth in a Post-Truth World. Singkatnya, dokumenter ini bercerita tentang jejaring warganet lintas negara yang memakai kemampuannya di bidang stalking atau menguntit di sosial media, teknik dalam rekonstruksi kronologi dan kejadian, serta analisis audio untuk melakukan penyelidikan secara mendalam.
Salah satu kasus yang berhasil dipecahkan oleh Bellingcat adalah mengenai pesawat komersil Malaysia MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina.
Massive congratulations to director Hans Pool and the team at @Submarinebv for their International Emmy for "Bellingcat – Truth in A Post-Truth World", it was an honour for the Bellingcat team to be the subject of your award winning work. https://t.co/WDozgVNjuD
— Bellingcat (@bellingcat) November 26, 2019
Elliot Higgins atau yang dikenal dengan nama samaran Brown Musa adalah pendiri Bellingcat. Dia merupakan seorang blogger yang namanya mulai naik daun sejak 2012 ketika membuat analisis tentang senjata yang digunakan dalam konflik Suriah.
Dia memantau lebih dari 450 channel YouTube setiap hari untuk mencari gambar senjata; apa jenisnya, di mana kemunculannya, dan siapa yang memakainya. Kegiatan tersebut dilakukan Higgins ketika sedang menganggur sambil merawat anaknya di rumah.
Nice to wake up to the documentary about Bellingcat winning an International Emmy, well done to @Submarinebv and the director, Hans Pool.https://t.co/1FeawFyIio
— Eliot Higgins (@EliotHiggins) November 26, 2019
Sementara Christiaan Triebert adalah salah satu kontributor yang juga menjadi ikon di Bellingcat. Namanya mulai menyeruak ke permukaan ketika melakukan rekonstruksi peristiwa upaya kudeta di Turki pada 2016 berdasarkan pesat WhatsApp. Triebert menggarap liputan tersebut ketika tengah menyelesaikan tesisnya tentang pemboman AS di Irak dan Suriah.
Sekedar informasi, dia mengambil S1 jurusan Hubungan Internasional dan mengaku bahwa ayahnya berasal dari Indonesia. Berkat yang dilakukannya di Bellingcat, Triebert diajak untuk bergabung ke dalam tim investigasi visual yang dinaungi The New York Times.
Huge congrats to director Hans Pool and his team, who followed us with their cameras to many places around the world for over a year. This is during the American premiere at #SXSW. pic.twitter.com/k6ZNq85htq
— Christiaan Triebert (@trbrtc) November 26, 2019
Film Bellingcat – Truth in a Post-Truth World dapat ditonton di link berikut ini: Norwegia | Swedia | Finlandia | Belanda
Director Hans Pool accepts the International Emmy for Bellingcat – Truth in a Post-Truth World. Available for streaming in –
— Bellingcat (@bellingcat) November 26, 2019
Norway – https://t.co/S6A6vS617M
Sweden – https://t.co/WxR12yNiB9
Finland – https://t.co/NHPvwmxNWM
The Netherlands – https://t.co/YvLKSSd5Wh pic.twitter.com/jGiVf46un4